Rabu, 09 November 2011

THOMAS ALFA EDISON SIPENYIHIR DENGAN BERFIKIR


Penyihir dari Menlo Park ! Itulah julukannya. Dia dijuluki demikian karena kehebatannya menciptakaan berbagai keajaiban. Padahal dia bukan penyihir atau pesulap, melainkan seorang penemu ! Dialah Pak THOMAS ALVA EDISON

SI BODOH

            Pada tanggal 11 Februari 1847 di Milan, Ohio, Amerika Serikat, lahirlah seorang bayi mungil nama panggilannya Tommy. Beberapa tahun kemudian, Tommy mulai bersekolah. Sayangnya, Tommy tidak dapat menerima pelajaran dengan baik. Bahkan, dia dianggap sebagai anak yang bodoh.
Baru tiga bulan Tommy bersekolah, gurunya menulis surat untuk ibu Tommy. Surat itu disampaikan Tommy pada ibu Tommy. Surat itu disampaikan Tommy pada ibunya sepulang sekolah. Demikian isi suratnya :
“ Tommy, anak ibu, sangat bodoh, Kami minta Ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah.
Ibu Thommy sangat kaget membaca surat itu. Dia yakin Tommy bukan anak yang bodoh. Hanya saja, pendengaran Tommy agak terganggu. Ibu Tommy pun bertekad untuk mendidik dan mengajar sendiri anaknya. Sejak itu, Tommy tidak belajar di sekolah umum. Dia belajar di rumah dan dibimbing ibunya.


SI INGIN TAHU

Di rumah, Tommy belajar membaca, menulis, dan matematika. Ibu Tommy memberinya bermacam-macam buku pengetahuan. Diantaranya, buku tentang eksperimen atau percobaan sederhana. Tommy sangat menyukainya.
Kebetulan, Tommy memang selalu ingin tahu! Rasa ingin tahu itu membuat Tommy gemar melakukan berbagai eksperimen atau percobaan. Tommy sering menghabiskan uang jajannya untuk membeli alat dan bahan percobaan.
Pada usia 12 tahun, Tommy berjualan koran, permen dan buah-buahan di kereta api. Suatu hari, cairan kimia hasil percobaannya jatuh di kereta dan hampir membakar sebuah gerbong. Tommy dipukul oleh masinis kereta, hingga pendengarannya bertambah rusak. Bahkan, Tommy tidak lagi bisa mendengar suara burung bernyanyi. Kejadian ini tak mengubah tekad Tommy untuk terus belajar dan melakukan berbagai eksperimen.

SI TUKANG GAGAL

Dia mengalami kegagalan sampai ribuan kali. Misalnya, pada saat membuat bola lampu pijar, Thomas Alva Edison mengalami 9.998 kegagalan. Baru pada percobaan ke- 9.999 Pak Edison berhasil membuat lampu pijarnya menyala dengan terang, sampai sekarang kita dapat merasakan betapa hebatnya seorang Thomas Alva Edison.
       Bagi Pak Edison, kegagalan-kegagalan itu tidak membuatnya putus asa. Pak Edison bisa belajar banyak hal dari kegagalan. Justru, Pak Edison merasa khawatir ketika percobaannya langsung sukses. Contohnya, saat Pak Edison menemukan fonograf, alat perekam suara.
       Hingga akhir hayatnya. Pak Edison berhasil menciptakn 1.093 buah penemuan. Kalau kita membayangkan berapa kali Pak Edison menemukan kegagalannya.?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar